Cerita San Haji, Petani Salak di Lumajang yang Kebunnya Tertutup Abu Vulkanik Semeru
Dia mengaku sedih, terlebih kebun salak itu merupakan hasil kerja kerasnya bersama istri. Mereka merawat lahan itu dengan baik, bahkan seminggu sebelum erupsi, istrinya yang sedang hamil tujuh bulan masih menyempatkan diri membantu San Haji berkebun.
"Ya, kalau ingat sedih. Waktu itu, sama istri mengikat ranting yang roboh karena diterpa hujan angin. Berdua merawatnya, apalagi istri saya pas hamil," katanya.
Namun, cobaan datang. Erupsi Gunung Semeru membuat kebunnya terdampak. Seorang teman bahkan menyarankan San Haji menjual kebun salak miliknya.
"Sempat diingatkan untuk menjualnya. Saya berpikir itu hanya bercanda. Akan tetapi, teman saya kemudian malah menyinggung itu lagi," imbuhnya.
Meski demikian, dia tetap bersyukur. Seluruh anggota keluarganya yang terdampak erupsi diberikan keselamatan. (mcr26/jpnn)
Berikut cerita seorang petani salak di Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Panen salaknya kini tak laku.
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ridho Abdullah Akbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News