Persatuan Suporter Ungkit Koordinasi Penanganan dalam Tragedi Kanjuruhan
jatim.jpnn.com, JAKARTA - Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyatakan Tragedi Kanjuruhan sebagai bentuk kegagalan koordinasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSTI Ignatius Indro di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI, Jakarta, Senin (17/10).
"Menurut kami, itu kegagalan koordinasi sehingga statuta FIFA informasinya tidak dapat diterima oleh, misalnya, pihak kepolisian," katanya.
Indro mengatakan PSTI turut melakukan investigasi terkait dengan Tragedi Kanjuruhan yang lebih mengutamakan komunikasi dengan para korban.
Walhasil, katanya, temuan investigasi PSTI hampir sama dengan paparan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Mengenai pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi tersebut, Indro menjawab tegas itu ialah PSSI.
Menurut Indro, PSSI yang dikomando Mochamad Iriawan atau Iwan Bule merupakan pemegang otoritas tertinggi dalam persepakbolaan Indonesia.
Dia mengutarakan pengunduran diri Iwan Bule dari jabatan Ketua Umum PSSI sangat rasional sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas kejadian itu.
Persatuan Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menilai PSSI dan kepolisian mesti bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News