Janda Paruh Baya di Tulungagung Diperkosa Sebelum Dibuang ke Sungai Brantas?
jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Fakta miris kasus penemuan jenazah paruh baya di aliran Sungai Brantas Tulungagung beberapa waktu lalu terungkap.
"(Hasil) Autopsi sudah keluar setelah dilakukan bedah forensik di RS Bhayangkara Kediri," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra, Selasa (5/4).
Dua kemungkinan penyebab kematian korban yang diidentifikasi bernama Jeminten (48), warga Desa Tuliskriyo, Kabupaten Blitar itu pun terkuak.
Korban mati diduga kuat karena luka sayatan di bagian perut sepanjang 20 sentimeter serta akibat tenggelam.
"Ada indikasi korban masih hidup saat dibuang ke Sungai Brantas," katanya.
Dugaan itu muncul lantaran dari hasil autopsi ditemukan air di saluran pernapasannya.
Selain itu, polisi juga mendapati bekas jeratan pada kedua tangan korban.
Saat ditemukan, tangan Jeminten dalam kondisi terikat tali plastik.
Baca Juga:
Tali plastik ini diduga sebagai pemberat mayat agar tetap tenggelam. Pada tubuh Jeminten ditemukan beberapa lebam.
"Lebam itu diduga akibat benturan batu saat korban tenggelam," ujarnya.
Dengan hasil itu, kuat dugaan sebelum meninggal korban sempat alami kekerasan.
Petugas juga mengambil sampel cairan irigasi kemaluan korban. Sampel ini untuk mengetahui apakah korban juga mengalami kekerasan seksual. (antara/mcr13/jpnn)
Polisi membeber sejumlah fakta berkaitan dengan penemuan jasad janda paruh baya di aliran Sungai Brantas Tulungagung.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News