Wajah Baru Wisata Kota Lama Zona Eropa, Dari Tak Terurus Hingga Jadi Jujukan Turis
Bagiannya meliputi Taman Sejarah Surabaya, Gedung Internatio, Gedung Cerutu, Pabrik Limun (Siropen), Museum Hoofdbureau, PTPN IX, Pos Bloc Surabaya (Kantor Pos Kebonrojo), Sentra Wisata Kuliner (SWK) Kasuari, De Javasche Bank, Telkom Garuda, Jembatan Merah Plaza (JMP), Jembatan Merah, Penjara Kalisosok, dan Orlando Es Krim.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan penataan Kota Lama dimulai dari tanaman, penerangan jalan umum (PJU), pembenahan kabel yang sebelumnya lalu lalang di atas kini dipindah ke bawah tanan, pengecatan gedung tua hingga pengaspalan gedung.
“Taman Sejarah dijadikan center point area yang berada di Kota Lama zona Eropa. Di sana, terdapat gedung Internatio, open air museum, replika mobil Mallaby, lapangan olahraga, taman bermain anak dan Willemsplein giftshop,” jelas Irvan.
Pengunjung Kota Lama berswafoto di Jalan Mliwis. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.
Kemudian, menyeberang pada sisi samping kanan gedung Internatio tepatnya di Jalan Glatik, tepatnya di sebelah Bank Mandiri, juga tak luput dari revitalisasi.
Sebuah gang yang dulunya tak terawat kini menjadi alternatif mengabadikan momen selain di gedung Internatio.
Di Jalan Glatik, para wisatawan bisa mencicipi makanan dan minuman yang dijual oleh pelaku UMKM.
Wajah baru Kota Lama kini lebih berwarna dengan pembaruan ikon-ikon wisata yang bisa dinikmati para wisatawan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News