Mahasiswa UC Mural Kampung Tambak Bayan untuk Maknai Hari Pahlawan
“Penting bagi kami untuk dapat memahami situasi dan kondisi ketika mengerjakan projek mural ini. Rasa terima kasih kami ucapkan untuk warga Tambak Bayan karena telah memberikan kehangatan meski tau bahwa kami berada di lingkungan yang asing dan tidak pernah kami ketahui sebelumnya,” imbuhnya.
Kelompok 2 memberi judul muralnya Toko Kelontong Ahyong berkonsep menggambarkan tentang seorang kakek yang membuka warung dengan jualan berbagai macam barang sehari-hari.
Warung memiliki suasana pecinan karena rumahnya bekas toko jadi untuk nostalgia sang pemilik rumah.
“Ngecatnya seru, omanya baik banget bahkan kita dikasih es dan diajak ngobrol. Dengan cerita dari Oma, kami wujudkan mural Toko Kelontong Ahyong di tembok bagian luar rumah oma,” kata Ruby.
Judul mural Harmony of the Thrigram dikerjakan oleh kelompok 9 konsepnya menggambarkan pakua (simbol menolak bala di kebudayaan tionghoa). Ada anak-anak yang bersama-sama berada di sekitaran naga dalam mural mencerminkan adanya semangat kerja sama untuk mempertahankan kampung tambak bayan.
“Asyik dan seru karena kami belajar bekerjasama dan kita bisa mempraktekkan secara langsung apa yang kita pelajari di semester 1. Bapak yang punya rumah santai dan membebaskan kita untuk berkreasi. Walaupun cuaca panas, tetapi tidak terasa karena warga tambak bayan yang ramah memberikan semangat untuk kita menyelesaikan mural di tembok luar mereka,” ungkap Michelle. (antara/mcr12/jpnn)
Mahasiswa UC Surabaya memaknai Hari Pahlawan dengan menggambar mural di kampung Tambak Bayan Tengah.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News