Ekspresikan Kesehatan Mental, Ribuan Maba UM Surabaya Melukis Serentak
Dia berharap kegiatan melukis yang dilakukan ribuan maba memberikan dampak positif dalam kesehatan mental.
“Gangguan kesehatan mental yang paling banyak ditemui pada Gen Z adalah gangguan kecemasan, depresi, dan bunuh diri,” ucap dia.
Khoirul mengatakan Gen-Z adalah generasi yang aktif di media sosial, menjadikan platform itu sebagai panggung utama bagi ekspresi dan interaksi. Namun, di balik gemerlapnya dunia digital, tantangan literasi digital juga mengintai.
“Meski tak selamanya buruk, perkembangan teknologi ini melahirkan dampak negatif seperti cyber bullying, adiksi terhadap media sosial dan game, serta judi online juga rentan mengganggu kesehatan jiwa Gen Z,” tuturnya.
“Keberadaan media sosial menyebabkan Gen Z membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Hasilnya, mereka mengalami penurunan kepercayaan diri hingga mental yang terganggu,” imbuh dia.
Khoirul berharap aksi melukis massal ini harapannya bisa menjadi salah satu contoh mengatasi masalah kesehatan mental dengan cara murah dan bisa dilakukan dimana saja sehingga Gen-Z bisa mengekspresikan emosi dan perasaannya.
Sementara itu, Nailla Zahwa Nur Sasongko mahasiswa baru jurusan S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan dalam project sosial ini, dia melukis seseorang yang depresi. Hal tersebut tergambar dengan lukisannya di bagian kepala yang ribut dan penuh.
“Jadi, saya menggambarkan seseorang yang depresi dan kepalanya penuh, maba ada pusing tugas, masalah keluarga, hubungan dengan teman jadinya isi kepalanya ribut,” kata dia.
Ribuan mahasiswa baru UM Surabaya melukis bersama mengekspresikan kesehatan mental,
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News