Wali Kota Eri Minta Agar PSN SWL Tak Rusak Mangrove dan Jamin Nasib Nelayan
"Sekarang lagi dibahas di kementerian, setelah itu nanti kami akan bertemu dan akan diundang, setelah itu kami akan disampaikan yang akan mengerjakan PSN ini siapa dan kami akan temukan dengan nelayan," ucapnya.
Eri menyebut langkah yang ditempuh oleh Pemkot Surabaya menunjukkan keberpihakan mereka terhadap masyarakat pesisir, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
"Tidak mungkin saya biarkan ketika ada kegiatan baru tapi bisa menghambat dan mematikan nelayan. Itu tidak akan pernah saya biarkan di Kota Surabaya. Kalau ada izin PSN maka dampak-dampak yang harus terjadi adalah dampak positif bagi nelayan kami di kota Surabaya dan dampak positif terhadap mangrove," kata dia.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu mengatakan seluruh masyarakat pesisir yang terdampak karena PSN SWL harus diberdayakan dan dilibatkan. Tidak boleh disingkirkan oleh pihak pengembang.
"Tidak serta merta disingkirkan, bubar nelayanku enggak mangan (bubar nelayan tidak makan), harus dikasih pekerjaan, tetapi saya harus tahu berapa pendapatannya dia per bulan nantinya," katanya.
Eri mendorong agar PSN SWL tidak mengurangi luasan daerah konservasi tanaman mangrove yang dimiliki Kota Pahlawan di pesisir timur, dengan luasan mencapai angka 2.504 hektare.
"Mangrove tidak boleh dihilangkan, kalau dia (hutan mangrove) pasti akan menambah, itu surat-surat yang saya sampaikan dan belum paparan ke aku juga (oleh pengembang), yang mengadakan itu, kita juga belum tahu," kata Eri. (mcr23/jpnn)
PSN SWL boleh dikerjakan asal tak ganggu ekosiste mangrove dan jamin nasib nelayan
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News