Khofifah Sebut Implementasi Ilmu Terapan Atasi Permasalahan Petani Garam di Madura
Mantan Mensos itu menyebut penelitian tentang penggunaan budidaya rumput laut sebagai solusi perubahan iklim makin meningkat, tetapi penelitian tentang menghubungkan budidaya rumput laut dengan pertanian dan menghasilkan manfaat lingkungan dan sosial ekonomi masih sedikit.
"Proyek-proyek yang mendatangkan manfaat bagi lingkungan dan berdampak pada sosial ekonomi sangat dibutuhkan. Dalam penelitian ini mencakup banyak aspek, insyaallah bermanfaat dan meningkatkan taraf hidup," tuturnya.
Khofifah menyoroti tentang eksplorasi kelayakan integrasi budidaya rumput laut, desalinasi air laut, dan pabrik garam yang dilakukan dalam proyek tersebut.
Diketahui, penelitian itu merancang siklus termodinamika organik yang menggerakkan proses osmosis balik guna menghasilkan energi terbarukan, makanan, dan air bersih layak minum sambil menangkap karbon dioksida atmosfer.
Menurutnya, itu adalah bentuk konkret dari ilmu terapan yang diimplementasikan guna menjawab permasalahan yang ada di Madura khususnya para petani garam.
"Ilmu terapan semacam ini sangat dibutuhkan. Untuk itu peranan perguruan tinggi dan juga pemerintah sangat erat khususnya dalam menerapkan keilmuan untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat," ucapnya.
Ke depan, Khofifah mendorong proyek-proyek berwawasan lingkungan dan pengembangan energi baru terbarukan bisa terus dikembangkan di Jatim.
Hal ini dikatakan Khofifah akan turut mendukung target pemerintah untuk mencapai 'Net Zero Emission' di tahun 2060. (mcr12/jpnn)
Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi terhadap proyek penelitian UTM dengan RMIT dan Newcastle University.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News