Tinggal Hitungan Hari, Bayar Parkir di Surabaya Tidak Lagi Tunai
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya yakin penerapan pembayaran parkir nontunai, baik via e-money maupun voucer, bisa berjalan per Februari 2024.
"Penerapan insyaallah Februari 2024," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sabtu (27/1).
Sosialisasi kini terus digalakkan. Dua lokasi paling awal yang menerapkan model pembayaran itu ialah kawasan Balai Kota Surabaya dan Taman Bungkul.
Di dua titik tersebut, bahkan sudah ada pihak-pihak yang digandeng untuk menjual voucher parkir. Setidaknya terdapat 1.370 parkir tepi jalan umum (TJU) yang disiapkan menggunakan sistem pembayaran itu
"Insyaallah tetap jalan pakai nontunai. Kami terus sosialisasi," ujar Eri.
Dia menerangkan pembayaran dengan model nontunai itu membuat kesejahteraan para juru parkir (jukir) bisa terjamin. Itu karena pemkot meningkatkan bagi hasil dari parkir yang semula 20 persen menjadi 35 persen, sementara lima persen lainnya masu ke kepala pelataran (katar).
Selain itu, jika ada juru parkir yang tak mencapai target harian, bisa diketahui secara detail. Itu sebab proses perhitungan sudah berjalan dengan mudah karena setiap uang yang masuk bisa dihitung dari jumlah lembar voucer yang terjual maupun catatan parkir di alat pembayaran.
"Uang parkir itu langsung masuk ke rekening juru parkir. Kami tahu juru parkir dapat berapa, katar dapat berapa, dari situ nanti tidak ada yang berbohong," tuturnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap nantinya masyarakat tidak lagi membayar parkir secara tunai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News