Social Engineering, Seni Manipulasi Digital yang Merambah Batas Etika Siber 

Jumat, 15 Desember 2023 – 16:32 WIB
Social Engineering, Seni Manipulasi Digital yang Merambah Batas Etika Siber  - JPNN.com Jatim
Ketua Prodi Sistekin Untag Surabaya Supangat, M.Kom., Ph.D., ITIL., COBIT., CLA, Foto: Source for JPNN.

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Terjadi perubahan signifikan dalam pola interaksi manusia, khususnya seiring adopsi pola interaksi oleh penyedia jasa seluler. Perubahan ini membuka peluang munculnya jenis kejahatan baru, di mana pelaku kejahatan memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari ketidaktahuan dan kurangnya perhatian masyarakat terhadap kejahatan siber.

Social engineering, atau yang biasa disebut soceng, adalah kecenderungan manipulasi yang menggunakan tingkat kepercayaan seseorang untuk memperoleh informasi sensitif guna mendapatkan akses ke dalam suatu sistem.

Tidak hanya melibatkan aspek teknis, soceng juga melibatkan unsur psikologis yang bertujuan memanipulasi manusia untuk mendapatkan informasi rahasia atau akses yang seharusnya tidak diberikan. Singkatnya, soceng adalah teknik untuk memperoleh data atau informasi rahasia dengan mengeksploitasi kelemahan manusia.

Korban soceng berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk yang berpendidikan tinggi hingga yang tidak berpendidikan, dari berbagai kelompok usia mulai dari tua hingga remaja. 

Ini juga melibatkan kalangan profesional dan individu terkait Teknologi Informa si dan Komunikasi (TIK) yang pada umumnya akrab dengan jenis pola kejahatan siber, namun sayangnya, mereka sering menjadi korban dari modus soceng.

Korban sering kali tidak menyadari bahwa pelaku kejahatan menggunakan modus ini dengan membangun interaksi yang bersifat manipulatif, seperti perilaku ramah, pujian berlebihan, atau tindakan membujuk untuk mendekati calon korban.

Modus umum soceng biasanya melalui tawaran menjadi nasabah prioritas, di mana pelaku mengajak korban mengisi data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, dan password dengan rayuan promosi. 

Modus lain melibatkan akun layanan konsumen palsu yang mengatasnamakan bank, dimana pelaku menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhan dengan mengarahkan ke website palsu atau meminta data pribadi. Penting untuk waspada dan tidak memberikan informasi pribadi secara sembarangan.

Ketua Prodi Sistekin Untag Surabaya menyampaikan opini tentang seni manipulasi digital yang kini merambah batas etika siber.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News