UMSurabaya Kolaborasi dengan Singapore Polytechnic KKN LeX di Lamongan
“Kondisi petani siwalan di Paciran perlu mendapatkan perhatian serius karena berkaitan erat dengan keselamatan kerja, apalagi mayoritas mereka usia lanjut dan tetap gaeus memanen,” jelasnya.
Mahasiswa juga akan berfokus pada peningkatan produktivitas Batik Sendangagung Paciran. Diharapkan KKN ini bisa berlanjut dan menghasilkan alat bermanfaat bagi petani dan pengrajin.
“Selama 12 hari 30 mahasiswa dari Singapore Polytechnic dan 31 dari UMSurabaya akan menghasilkan prototype alat bantu yang dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Dosen Pendamping Singapore Polytechnic Cyrine Jossa menyebut KKN LeX membantu para mahasiswa belajar berempati dan berpikir kritis tentang persoalan di masyarakat sekitar yang berbeda.
Dia mencontohkan ketika mahasiswa bisa memberikan solusi, tidak hanya dari pemikiran mereka saja, tetapi sudah menghabiskan waktu berbicara dengan masyarakat mencari permasalahannya.
“Pedagogi Design Thinking dengan Empati ini membantu mereka memikirkan solusi yang berkelanjutan, tidak hanya untuk jangka pendek saja. Jadi, solusi ini dapat membantu masyarakat dalam jangka panjang," bebernya.
Melalui hal itu, mahasiswa tinggal untuk beberapa waktu dalam lingkungan masyarakat yang sudah dipersiapkan UMS. Mereka akan mengobrol dan mewawancarai para pekerja dengan daftar pertanyaan yang akan disusun.
"Jadi, pada proyek ini akan ada banyak waktu berbicara langsung ke para pekerja, pemilik, dan pihak-pihak lain dalam lingkungan tersebut. Bagian itu yang akan mereka lakukan selama mereka tinggal di desa," pungkasnya. (mcr12/jpnn)
UMSurabaya bersama Singapore Polytechnic melakukan kolaborasi KKN di Paciran Lamongan.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News