Polemik Pergantian Kepala Sekolah, Puluhan Siswa SMK di Surabaya Ini Mengungsi

Kondisi tidak nyaman juga dialami oleh siswi kelas XI Akuntansi bernama Aulia. Dia menjelaskan proses belajar mengajar sering terganggu karena suasanya tidak kondusif.

“Enggak enak soalnya bukan sekolah sendiri. Harus ikut peraturan orang lain. Fasilitas kurang,” kata Aulia.

Kepala Sekolah SMK Prapanca 2 Gugus Legowo mengatakan kondisi itu dialami sejak 2022. Saat itu, ada masalah terkait pergantian kepala sekolah sehingga mengharuskan 97 siswanya untuk mengungsi di SMK Prapanca 1.

Konflik itu terjadi antara Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) yang menaungi sekolah tersebut dengan kepala sekolah yang lama Soewandi.

“Pada 21 Maret, kami pindah ke Prapanca 1 lalu pindah lagi barusan mengingat kami tidak diperbolehkan masuk (SMK Prapanca 2),” kata Gugus saat ditemui.

Dia mengakui akibat sengket yang tak kunjung selesai itu membuat proses belajar mengajar tidak berjalan dengan semestinya.

“Kemarin menebeng di Prapanca 1 lalu berpindah ke Stikosa AWS. Ruang kelas tidak nyaman kalau menebeng. Mau praktik enggak akan dapat. Ekosistemnya di sini ada mahasiswa dan siswa harus dibatasi,” ucapnya.

Menurutnya, dengan adanya kasus yang terjadi antara kepala sekolah lama dengan yayasan ini menimbulkan kerugian bagi siswa dan siswi yang masih bersekolah di SMK Prapanca 2.