Konflik Pecah di KRPH Djatirejo Puncu Kediri, 1 Petani Terluka
Namun, kali ini, Perhutani langsung menanami lahan KRPH Djatirejo seluas 10 hektare dengan pohon balsa dengan alasan ada perintah dari atasan.
“Kami hanya mohon kejelasan karena biasanya petani di sini bisa menanam palawija setelah panen kayu,” ujar Suyanto.
Sayang tuntutan petani Desa Gadungan tidak mendapat respons yang cukup bijak dari pihak Perhutani.
Adu mulut pun tak bisa dihindari. Puncaknya, para petani desa setempat terlibat keributan fisik dengan pekerja suruhan Perhutani yang sedang menanam pohon balsa.
Eko Wulan Setyo, warga Desa Gadungan, Puncu, Kediri, ikut menjadi korban. Eko mengalami sejumlah luka dan terpaksa dilarikan ke klinik setempat untuk mendapat perawatan.
“Alhamdulillah, tidak sampai terluka parah, langsung rawat jalan,” ucapnya.
Gegara insiden itu, petani Desa Gadungan, Puncu, memilih melaporkan kasus tersebut ke Polres Kediri.
“Kami menuntut keadilan,” ucapnya. (faz/jpnn)
Perkelahian terjadi di Kecamatan Puncu antara pihak KRPH Djatirejo dengan petani setempat. Perkara itu berlanjut ke proses hukum.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News