Sayang Sekali, 8 Desa Wisata di Madiun Kurang Berkembang

Sabtu, 14 Januari 2023 – 17:05 WIB
Sayang Sekali, 8 Desa Wisata di Madiun Kurang Berkembang - JPNN.com Jatim
Sejumlah wisatawan menikmati suasana Rumah Cokelat Bodag di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Rumah Cokelat Bodag merupakan salah satu desa wisata yang dikelola BUMDes setempat. ANTARA/Louis Rika

jatim.jpnn.com, MADIUN - Sejumlah desa wisata di Kabupaten Madiun dinilai pasif dan tidak berkembang oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) setempat. 

Sekretaris Disparpora Kabupaten Madiun Andri Sulistyowati mengatakan berdasarkan data ada 13 desa wisata di wilayahnya, tetapi hanya lima yang eksis.

“Sisanya (delapan desa wisata,red) pasif sehingga kurang optimal,” kata Andri, Sabtu (14/1).

Adapun desa wisata yang masih eksis adalah Pasar Pundensari, Taman Pule, Watu Rumpuk, Rumah Cokelat Bodag, dan Desa Wisata Kepel.

Untuk delapan desa wisata yang cenderung, yakni Taman Raden Sekar Park, Waterpark Batok, Monumen Kresek, Nongko Ijo, Wisata Grape, Waduk Bening Widas, Lembah Wilis, dan Madiun Umbul Square.

"Kondisi pasif itu kategorinya berbeda-beda. Ada yang masih beroperasi, tetapi tak seramai dulu. Ada juga yang sudah dalam kurun waktu lama tidak buka," ungkapnya.

Ada sejumlah faktor yang membuat desa wisata tersebut tak berkembang. Andri menyebut akibat pendapatan yang kurang menjanjikan hingga minimnya pengetahuan tentang pengelolaan pariwisata.

"Yang paling berpengaruh itu karena faktor pemdes tidak punya grand design atau paket yang jelas tentang desa wisatanya," kata Andri.

Disparpora Kabupaten Madiun menilai delapan wisata di wilayahnya kurang berkembang alias pasif.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News