Pelajar MI di Surabaya Enggan Bersekolah, Alasannya Bikin Sedih
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Seorang pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Tambak Deres Bulak, Kelurahan Bulak, Surabaya Fathul Arifin enggan bersekolah lantaran tak punya buku pelajaran.
Hal itu diketahui setelah anggota Komisi C DPRD Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am mengunjungi kediaman Fathul di Jalan Bogorami.
"Alasan Fathul tidak mau bersekolah karena tidak mempunyai buku pelajaran sehingga malu dengan teman-temannya," kata Fathul, Jumat (6/1).
Ghoni awalnya mendapat laporan dari warga setempat. Dia mendatangi kediaman Fathul, lalu mendapatkan fakta bahwa orang tuanya Moch Imron bekerja sebagai tukang las serabutan dengan penghasilan Rp900 ribu per bulan.
Ibu Fathul, Siti Sumaiyah mengatakan pihak sekolah anaknya sudah menghubungi dan meminta agar tetap masuk. Akan tetapi, Fathul tetap tidak mau lantaran malu belum punya buku.
"Sudah tiga hari tidak masuk sekolah," ujar Siti.
Dia mengungkapkan bahwa suaminya dulu sempat berjualan keliling es sari dele sehingga masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, termasuk menyekolahkan anaknya.
Namun, akibat terkena PHK akhirnya terpaksa bekerja sebagai tukang las di Bronggalan dengan gaji seadanya.
Soerang pelajar MI di Surabaya enggan bersekolah lantaran malu tak punya buku pelajaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News