Sebelum Tabrak Anggota TNI di Probolinggo, Masinis Berkali-kali Bunyikan Klakson

jatim.jpnn.com, PROBOLINGGO - Kecelakaan kereta api yang menewaskan seorang anggota TNI dan dua anaknya di Probolinggo pada Senin (26/12) pagi viral di media sosial.

Plt. Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daerah Operasi 9 Jember Azhar Zaki Assjari pun angkat bicara soal kecelakaan yang terjadi di jalur perlintasan langsung (JPL) tidak terjaga di Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo itu.

"Memang benar kami mendapatkan informasi pada pukul 10.05 WIB dari masinis KA 314 (Tawangalun) bahwa keretanya izin Berhenti Luar Biasa (BLB) di KM 96+1," katanya.

Saat KA Tawangalun akan melintas di tempat kejadian, masinis sudah berulang-ulang membunyikan suling lokomotif sebagai pengingat pada pengendara jalan jika ada kereta yang akan melintas.

Di saat KA melintas di JPL tersebut, menurutnya, bersamaan pengendara motor melintas dengan kencang tanpa melihat ada KA akan melintas dan jarak terlalu dekat sehingga tabrakan tidak terhindarkan.

Setelah kejadian, diketahui ketiga pengendara motor nahas itu ialah anggota Kodim 0820 Probolinggo Kopral Dua Ainur Rosyid  Probolinggoyang membonceng dua anaknya.

Dia menyampaikan tidak ada kerusakan pada sarana dan prasarana kereta api, tetapi KA Tawangalun terlambat tujuh menit akibat berhenti luar biasa dan cek rangkaian baik lokomotif maupun kereta.

"Petugas KAI menuju ke lokasi tertabraknya KA Tawangalun guna pengamanan jalur dan evakuasi, kemudian melaporkannya pada pihak kepolisian setempat karena tiga korban meninggal di lokasi kejadian," ujarnya. (antara/faz/jpnn)