PKL Kolong Tol Tambak Asri: Kalau Digusur, Saya & Suami Mau Berjualan di Mana Lagi?
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah PKL di bawah Jembatan Tol Tambak Asri, Surabaya, masih keberatan dengan rencana penggusuran lapak mereka oleh pemkot setempat.
Salah seorang PKL setempat, Nurul, berharap tidak ada penggusuran di lapak tempatnya berjualan selama ini.
"Kalau digusur, saya dan suami mau berjualan dimana lagi? Jika di depan rumah warga, nanti diusir," kata penjual sate ayam dan daging tersebut, Minggu (23/10).
Hal senada juga diungkapkan oleh Giati yang membuka warung makanan. Dia berharap jika digusur, paling tidak direlokasi sehingga dirinya bisa berjualan kembali.
Juru Bicara (Jubir) Paguyuban PKL Bawah Tol Tambak Asri Daniel Lukas Rorong mengatakan pihaknya menerima surat edaran dari Satpol PP Surabaya yang meminta lokasi di bawah Jembatan Tol Tambak Asri dikosongkan paling lambat 21 Oktober 2022.
"Para PKL sempat resah dan gelisah setelah menerima surat edaran itu. Namun, PKL bisa bernapas lega karena rencana penggusuran lapak mereka ditunda oleh Satpol PP," kata dia.
Daniel mengaku dirinya memang pernah berkomunikasi dengan Asisten 2 Pemkot Surabaya Irvan Widyanto dan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono melalui pesan WhatsApp (WA) untuk meminta solusi terkait dengan penggusuran itu.
"Ini karena surat edaran tersebut baru diterima oleh para PKL Bawah Tol Tambak Asri pada 19 Oktober 2022 tanpa ada pemberitahuan sebelumnya berupa sosialisasi," ujar dia.
Rencana penggusuran lapak PKL di kolong Tol Tambak Asri dinilai begitu mendadak tanpa ada sosialisasi sebelumnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News