Guru Honorer di Mojokerto Naik Haji dengan Gaji Rp 24 Ribu Per Bulan
Wiwik lalu mendaftar haji tahun 2020, tetapi suaminya tak masuk daftar haji.
Baca Juga:
"Sempat diusahakan agar bisa berangkat bersama, ternyata tidak bisa. Akhirnya saya berangkat sendiri," jelasnya.
Keberangkatannya ke Tanah Suci sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 dan baru bisa berangkat bersama jemaah calon haji kloter 34 Embarkasi Surabaya tahun ini.
Saat berpamitan, teman-teman Wiwik seprofesi memberikan semangat dengan penuh haru. Maklum, honornya sebagai GTT saat ini Rp 450 ribu per bulan, jauh dari standar upah minimum di wilayahnya.
Seorang teman yang berstatus ASN dan kurang tiga tahun lagi pensiun sampai meneteskan air mata karena tak terpikir untuk mendaftar haji. Terlebih saat ini daftar tunggu sangat lama sekitar 30 tahun baru bisa berangkat.
Namun, bagi Wiwik, naik haji untuk melengkapi rukun Islam kelima bukan sekadar panggilan hati.
"Saya merasa ada barokah dari aktivitas keseharian mengajar dan keikhlasan dalam membantu orang tua," tuturnya. (antara/mcr12/jpnn)
Barokah dari kesehariannya mengajar dan keikhlasan membantu orang tua membuat guru honorer asal Mojokerto bisa berangkat haji.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
