Ansor Jatim Bela Menag Yaqut Soal Analogi Suara Anjing dan Azan: Itu Pembelokan Fakta
Menurut kajian, kata Gus Syafiq, tak ada kata membandingkan atau mempersamakan antara azan atau suara yang keluar dari masjid dengan gonggongan anjing.
Menteri Agama justru mempersilakan dan mengajak umat Islam menggunakan pengeras suara sebagai syiar dakwah dan berbagai keperluan masyarakat lain sesuai aturan kemaslahatan bersama.
“Framing itu jelas teknik manipulasi informasi yang ditunjukkan memancing sisi emosional umat Islam dengan angle membenturkan sesuatu yang sakral dengan hal tabu,” lanjutnya.
Gus Syaqif mengungkapkan pernyataan Menag Yaqut yang benar adalah memberikan banyak contoh tentang sumber kebisingan di tengah masyarakat. Dia mengambil benang merah bahwa suara apa pun itu harus diatur agar tak menjadi gangguan.
Dia juga mengatakan Gus Dur pernah menulis tentang Islam Kaset dan kebisingan sosial pada 1982. Oleh karena itu, semua menjunjung tinggi kaidah “Dar'ul mafashid muqoddamun ala jalbil mashalih”.
“Mencegah kemudaratan itu harus menjadi skala prioritas di atas mengambil kemaslahatan. Saya kira cukup gerakan framing itu dan sudahi,” tandas Gus Syafiq. (mcr12/jpnn)
Ansor Jatim mengingatkan publik untuk waspada tentang pernyataan Menag Yaqut yang sedang menjadi polemik.
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News