Desa Krisis Air Bersih di Ngawi Perlahan Berkurang
![Desa Krisis Air Bersih di Ngawi Perlahan Berkurang - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2021/09/06/wakil-bupati-ngawi-dwi-rianto-jatmiko-antaralouis-rika-dukk7-o0jy.jpg)
jatim.jpnn.com, NGAWI - Pemkab Ngawi, Jawa Timur menargetkan sejumlah desa yang rawan mengalami krisis air bersih saat musim kemarau dapat berkurang seiring dengan pelaksanaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menuturkan berdasarkan pemetaan BPBD setempat, pada tahun lalu 56 desa di daerahnya mengalami kekeringan.
"Dari jumlah itu, tahun ini ditargetkan jumlah tersebut dapat ditekan menjadi 40 desa," kata Dwi Rianto, Senin (6/9).
Menurut dia, dengan bantuan program Pamsimas, ada beberapa desa yang semula masuk daerah rawan kekeringan akhirnya tidak termasuk lagi.
Desa-desa itu, di antaranya, daerah Mbuan, Kecamatan Bringin, utamanya di Desa Kenongorejo. Kemudian sejumlah desa di wilayah Kecamatan Gemarang.
"Selain itu, ada beberapa desa di Kecamatan Karanganyar yang juga sudah lepas dari kekeringan seiring dengan masuknya program Pamsimas, baik dari pusat, provinsi, kabupaten, maupun dana desa," ujar dia.
BPBD Ngawi mencatat wilayah krisis air bersih di Ngawi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Sesuai data, pada 2018 ada 30 desa yang mengalami kekeringan.
Jumlah itu meningkat 2019 menjadi kisaran 45-48 desa dan tahun 2020 sekitar 56 desa.
Sejumlah desa yang rawan mengalami krisis air bersih di Ngawi saat musim kemarau ditargetkan dapat berkurang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News