Mahasiswa UB Ciptakan Obat untuk Luka Setelah Cabut Gigi
jatim.jpnn.com, MALANG - Dari Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, prevalensi atau jumlah kasus pencabutan gigi di Indonesia mencapai 7,9 persen.
Artinya, praktik melakukan pencabutan gigi lumayan banyak di Indonesia. Oleh karenanya, obat untuk luka usai pencabutan gigi sangat dibutuhkan. Namun obat herbal untuk itu belum banyak tersedia.
Dari situ, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang terdorong menciptakan obat untuk penghilang luka setelah cabut gigi.
Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UB tersebut meracik obat dari gelfoam kombinasi kitosan dan ekstrak biji alpukat (Persea americana mill).
"Pendarahan pascapencabutan gigi dapat dikontrol Gelfoam atau gelatin foam dalam waktu kurang dari 10 menit," kata anggota tim pembuat gelfoam Oliresianela di Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Spons gelatin yang mereka gunakan, lanjut Oliresianela, berasal dari gelatin murni yang lentur, berpori, dan mudah menyerap.
Untuk bahan kitosan Oliresianela dan kawan-kawannya peroleh dari kulit udang. Menurut Oliresianela, Indonesia adalah negara penghasil udang terbesar ketiga di dunia.
"Selama ini kulitnya hanya dianggap sebagai limbah, padahal mengandung kitin yang dapat menghasilkan kitosan," paparnya
mahasiswa Universitas Brawijaya Malang terdorong menciptakan obat untuk luka setelah cabut gigi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News