Insentif Nakes Surabaya 2021 Dikurangi, Febri: Seharusnya Bersyukur

Jumat, 06 Agustus 2021 – 16:30 WIB
Insentif Nakes Surabaya 2021 Dikurangi, Febri: Seharusnya Bersyukur - JPNN.com Jatim
Dokumentasi - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat bertemu dengan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Soewandhie, Kota Surabaya, Kamis (1/7/2021). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

Akhirnya, Pemkot Surabaya pun menggelar kajian bersama tim ahli Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair.

Salah satu bahan pertimbangannya ialah penerimaan uang yang diterima nakes selain dari insentif, seperti tambahan penghasilan pegawai (TPP), uang kinerja, hingga jasa pelayanan.

Tim ahli pun merekomendasikan agar sebaiknya relokasi memperhatikan anggaran cadangan bila suatu saat terjadi lonjakan kasus tinggi hingga membawa konsekuensi untuk melakukan penambahan tenaga kesehatan.

Walhasil, pemkot menentukan pembayaran insentif kepada nakes sebesasr 75 persen, baik yang bertugas di puskesmas maupun rumah sakit.

"Itu bukan hanya nakes di puskesmas yang menerima pembayaran insentif 75 persen, tetapi tenaga kesehatan di rumah sakit juga sebegitu," tutur dia.

Febri mengajak kepada nakes lain supaya memahami kondisi sulit seperti saat ini. Apalagi, tak semua daerah bisa seperti Surabaya yang berupaya keras mempercepat pencairan insentif untuk para tenaga kesehatannya. (antara/mcr13/jpnn)

Pemkot Surabaya meminta nakes di wilayahnya bersyukur dengan besaran insentif yang mereka terima.

Redaktur & Reporter : Fahmi Azis

Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News