Geliat Pelaku Usaha Obat Herbal di Tengah Darurat Pandemi
Sejak awal pandemi COVID-19 hingga sekarang, Wahyu mengatakan banyak warga yang memesan hasil racikan obat herbal tersebut.
Bahkan, dari warga yang memesan mengatakan mereka sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19, dalam waktu 2-3 hari sudah negatif COVID-19.
Wahyu menambahkan ramuan tersebut dianjurkan diseduh setiap hari dua kali. Satu sendok obat herbal itu dicampur dengan air hangat lalu diminum.
Dia menjelaskan untuk produksi jamunya dibantu lima orang karyawan. Setiap hari rata-rata membuat hingga 15 kilogram.
"Pesanan dari mulut ke mulut. Orang datang ke sini (pesan) atau kami kirim ke luar kota. Juga dikirim ke luar provinsi," ujar dia. (antara/mcr13/jpnn)
Seiring terjadinya lonjakan kasus COVID-19 imbas Lebaran 2021, rupanya membuat penjualan obat herbal meningkat.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News