Latar Belakang Padepokan Tunggal Jati Nusantara Pelaksana Ritual Maut di Jember

Senin, 14 Februari 2022 – 20:42 WIB
Latar Belakang Padepokan Tunggal Jati Nusantara Pelaksana Ritual Maut di Jember - JPNN.com Jatim
Proses evakuasi korban yang meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Payangan. Foto: Humas Polres Jember for jpnn.com

jatim.jpnn.com, JEMBER - Kapolres Jember AKBP Herry Purnomo mengungkapkan padepokan Tunggal Jati Nusantara yang digagas Nur Hasan ternyata beraliran kejawen.

Hal tersebut diungkapkan dalam pertemuan dengan Bupati Jember Hendy Siswanto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (14/2).

Hasil pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) polisi menyebutkan selama ini, padepokan itu memang sering mengadakan pengajian, zikir dan kegiatan spiritual untuk pengobatan.

“Termasuk juga di antaranya terkait dengan masalah ekonomi, dan keluarga. Ada satu dua masalah guna-guna, santet, dan ilmu yang lain," ucapnya.

Kapolres juga mengatakan pengikut padepokan Tunggal Jati Nusantara mempelajari ilmu kanuragan atau kekebalan. 

Dia pun menyimpulkan pengikut padepokan itu memiliki tujuan yang berbeda-beda.

"Pengikut padepokan itu banyak, ada 100 orang lebih, tetapi tidak semuanya aktif," ucapnya.

Adapun, ritual pada Minggu (13/2) it bertujuan untuk membersihkan diri dan meminta keberkahan kepada Kanjeng Ratu Selatan.

Berikut pernyataan Kapolres Jember soal ritual maut di Pantai Payangan pada Minggu (13/2).
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News