Mengenal Plumbon Gambang, Desa Produsen Manik-manik yang Tembus hingga Madrid

“Kami memang harus hunting menemukan desa-desa di Jatim yang potensial dijadikan desa devisa. Kami turun melakukan asesmen sendiri, tetapi yang menentukan tetap LPEI,” jelasnya.

Mantan Mensos itu menyebut kalau LPEI memberikan kuota kepada Jatim sebanyak 15 desa untuk dijadikan desa devisa pada 2022. Dia bersyukur atas hal itu karena bisa menjadi pendongkrak kesejahteraan masyarakat.

“Sekarang yang siap ada 20 desa, kami akan mengajukan semua karena kalau jadi akan dibantu desainernya, pembiayaan, dan akses pasarnya. Kalau sudah masuk katalog LPEI, saya berharap bisa mempercepat pengembangannya,” lanjutnya.

Salah satu pengrajin Wartiah mengatakan sebelum pandemi melanda sekitar sepuluh negara di Asia dan Eropa menjadi pelanggan tetap produk desanya.

Selain pasar luar negeri, manik-manik dari Desa Plumbon Gambang juga diminati dalam negeri, seperti Bali, NTT, dan beberapa provinsi di Kalimantan

"Meski ekspor ke luar negeri semenjak pandemi menurun, tetapi di sini kami sudah pernah kirim hingga Madrid (ibu kota Spanyol,red)," kata dia.

Atas pengusulan Desa Plumbon Gambang sebagai desa devisa, Wartiah bersyukur dan berterima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah.

"Terima kasih, Ibu Gubernur. Semoga kami semua pengrajin manik-manik bisa menerima dampak baik dan berharap bisa menjadi salah satu dari 15 desa devisa," ucap Wartiah. (mcr12/jpnn)