Surabaya Masuk PPKM Level 2, Wali Kota Eri Jelaskan Penyebabnya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan salah satu indikator penyebab status daerahnya naik menjadi PPKM level 2 ialah tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit setempat yang saat ini mencapai 19,48 persen.
“BOR di Surabaya belum 20 persen. Namun, yang dilihat itu ialah jumlah yang dirawat di rumah sakit,” ujarnya, Selasa (8/2).
Eri mengatakan dari 400 orang positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, 350 orang di antara mereka hanya bergejala ringan.
“Mangkanya, kami berkoordinasi dengan dokter kalau (gejala,red) ringan, jangan di rumah sakit, tetapi ternyata orang-orang masih takut,” jelasnya.
Eri menjelaskan faktor trauma yang dimiliki masyarakat saat varian Delta menyerang juga menjadi salah satu alasan pasien Covid-19 bergejala ringan memilih dirawat di rumah sakit.
“Warga masih trauma sama varian Delta. Maka dari itu, ketika pasien positif Covid-19 meskipun bergejala ringan langsung pindah ke rumah sakit karena takut tambah parah,” jelas Eri.
Eri pun mengimbau masyarakatnya yang terpapar Covid-19 gejala ringan sebaiknya melakukan isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan pemkot, yakni Hotel Asrama Haji dan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT).
“Maka dari itu, kami bilang kalau di rumah sakit ada orang yang gejala ringan, bisa dipindah ke isoter,” tutur Eri.
Tingginya jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit jadi penyebab Surabaya masuk PPKM level 2.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News