Cegah Persoalan Penerimaan Pegawai Jalur Orang Dalam, Ini Janji 3 Cagub Jatim
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Persoalan penerimaan tenaga kerja jalur orang dalam disinggung dalam debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim, Minggu (3/11).
Masing-masing pasangan calon punya janji dan cara untuk mengatasi persoalan tersebut.
Cagub nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah berjanji, jika terpilih rekruktmen pegawai bakal dilakukan lewat digitalisasi. Hal itu, agar prosesnya berjalan transparan dan objektif.
"Adanya penilaian yang menggunakan kekuatan teknologi dan digital, termasuk kami ingin memastikan mengundang lapisan masyarakat untuk bisa turut mengawasi kinerja pemerintah Provinsi Jawa Timur," kata Luluk.
Pengawasan masyarakat, kata Luluk, diperlukan untuk mencegah terjadinya nepotisme di pemerintah provinsi.
"Kami juga bisa mengundang partisipasi masyarakat luar untuk bisa mencegah adanya nepotisme yang bisa saja terjadi melalui orang-orang dalam, saya pastikan karena anak saya hanya satu dan dia juga tidak suka dengan pemerintahan," ungkapnya.
Senada dengan Luluk, cagub nomor urut 3 Tri Rismaharini mengungkapkan sistem digitalisasi akan digunakan untuk merekrut pegawai.
Hal itu sudah dilakukan Risma sejak bekerja di Pemerintah Kota Surabaya pada 2002 silam dia telah menciptakan sistemnya elektonik procurement dan e-budgeting yang pertama di Indonesia.
Luluk-Risma tawarkan sistem digitalisasi untuk rekrut pegawai, sedangkan Khofifah sudah canangkan progam CETAR
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News