Klarifikasi Ipin Seusai Dampingi Khofifah Kampanye di Trenggalek
Dia menjelaskan terkait pose dua jari dan pakaian Muslimat NU yang dikenakannya saat menjamu Khofifah. Menurutnya, pose tersebut respons spontan karena nomor urut mereka berdua sama.
Ipin juga mengeklaim pose yang dilakukan bukan sebagai bentuk dukungan politik kepada Khofifah.
“Kalau masalah dua jari aku kan nomornya dua. Jadi, nomorku sama. Waktu itu aku ngobrol, ‘lho Mas Ipin nomornya berapa?’ Ya, dua, Bu. Lha pas (mengacungkan jari) dua itu, difoto,” jelasnya.
“Kebetulan itu acaranya Muslimat NU. Ibu-ibu kan seneng, jarang ada laki-laki pakai pakaian Muslimat. Itu kan bentuk komunikasi non-verbal saya kepada ibu-ibu Muslimat saja, yang selama ini mendoakan,” imbuh dia.
Meski terlihat bersama Khofifah di depan publik, Ipin menyatakan sebagai kader sekaligus Ketua DPC PDIP Trenggalek berkomitmen memenangkan Risma-Gus Hans di wilayahnya.
“Saya pun hari ini juga menjadwalkan sama temen-temen DPC PDIP tadi mengecek bagaimana roadmap memenangkan Bu Risma bisa menang di tempat kita di hitungan 57-62 persen di Kabupaten Trenggalek,” ucap dia.
Ipin mengatakan sejauh ini belum ada teguran serius dari PDIP. Partainya hanya meminta klarifikasi untuk memahami konteks kehadirannya bersama Khofifah.
“Ya, kalau teguran, yang saya terima cuma (ditanya) ‘ini dalam konteks apa? Maksudnya bagaimana?’. Saya sudah melakukan penjelasan-penjelasan,” bebernya.
Ipin menyatakan tegak lurus dengan aturan dari partainya PDI Perjuangan, dia hanya menjalankan kerja sama politik saat mendampingi kampanye Khofifah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News