Survei ARCI: Elektabilitas Gus Fawait Ungguli Bupati Jember Hendy Siswanto
Baihaki menjelaskan, perilaku pemilih di Kabupaten Jember mengalami perubahan, jika tahun sebelumnya bakal calon kerap blusukan mendapatkan simpati masyarakat maka saat ini sudah tidak terjadi lagi.
Dari hasil survei masyarakat Jember, sebanyak 23,7 persen ingin pemimpin yang peduli. Kemudian merakyat 20,9 persen, religius 14,2 persen, berpengalaman 6,2 persen, kreatif 6,5 persen, santun 1,7 persen, berusia muda 4,2 persen, tidak terlibat korupsi 3,9 persen, berprestasi 4,4 persen, dan tidak menjawab 14,2 persen.
"Kampanye-kampanye blusukan saat ini sudah tidak laku. Masyarakat sudah menilai strategi kampanye itu sebagai pencitraan karena masyarakat hanya menginginkan pemimpin yang peduli meski tidak blusukan," tuturnya.
Perilaku pemilih masyarakat Jember juga dipengaruhi latar belakang organisasi sosial keagamaan yang melekat pada calon.
Sebanyak 71,9 persen memilih calon dari NU dan Muslimat, kemudian 9,4 persen Muhammadiyah, Persis, AL Irsyad, LDII 1,6 persen, Gereja 2,3, lainnya 4,9, dan tidak menjawab 9,9 persen.
Adapun jenis kampanye yang diinginkan warga Jember menjelang Pemilu 2024 secara door to door sebanyak 38,7 persen,
Kemudian warga yang menginginkan kampanye terbuka 4,2 persen, kampanye terbatas 8,1 persen, iklan televisi 5,2 persen, iklan media cetak 6,3 persen, media online 8,3 persen, baliho 10,4 persen, pamflet 3,6 persen, dan tidak menjawab 15,1 persen. (mcr12/jpnn)
Gus Fawait menyalip elektabilitas Bupati Jember Hendy Siswanto, mengalahkan petahana.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News