Dewan Pendidikan Jatim Minta Outing Class Ditinjau Ulang
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Anggota Dewan Pendidikan Jatim Suko Widodo meminta program study tour dan karyawisata atau outing class ditinjau ulang seusai insiden empat pelajar SMPN 7 Mojokerto meninggal terseret ombak Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Suko mengaku ikut prihatin atas insiden yang menimpa siswa SMPN 7 Mojokerto tersebut.
“Saya setuju outing, tetapi dengan catatan. Sejauh ini outing tidak diaudit secara komprehensif, kualitas kendaraan seperti apa, pengin irit, tetapi ada kecelakaan,” ujar Suko, Jumat (31/1).
Menurutnya, pengawasan terhadap kegiatan karyawisata seharusnya ada tahapan yang dilakukan, siswa disiapkan dan didampingi.
Pembimbing seharusnya diambil dari tenaga profesional apabila guru pendamping kurang paham dengan laut.
"Intinya, outing tidak sekadar rekreasi, tetapi ada proses edukasi dan pengalaman lingkungan," katanya.
Pakar Komunikasi dan Politik Universitas Airlangga Surabaya itu menyarankan untuk karyawisata memanfaatkan obyek lokasi yang tidak jauh.
"Di Jatim cukup banyak lokasi yang dikunjungi. Nah, itu seharusnya dioptimalkan wilayah di Jatim. Jadi, intinya perencanaan harus matang. Sebelum berangkat, pihak dinas harus mempelajari perencanaan. Setelah diaudit perencanaan, baru keluar izin," tuturnya.
Tewasnya empat siswa SMPN 7 Mojokerto terseret ombak di Pantai Drinisaat outing class mendapat sorotan dari Dewam Pendidikan Jatim.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News