UK Petra Resmi Membuka Fakultas Kedokteran Gigi Berbasis Teknologi Modern

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya secara resmi membuka Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 72/A/O/2024.

Dekan FKG UK Petra Roberto M. Simandjuntak, drg., M.S., Sp.BMM(K) menyampaikan kampus yang dikenal sebagai universitas swasta terbaik di Jatim itu siap melahirkan generasi dokter gigi unggul yang mampu menghadapi tantangan kesehatan masyarakat urban dengan memanfaatkan teknologi terkini dalam kedokteran gigi.

“FKG UK Petra bertujuan mencetak dokter gigi yang tidak hanya memiliki kompetensi klinis tinggi, tetapi inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kami menggunakan teknologi seperti Virtual Reality, Augmented Reality, Big Data, hingga Artificial Intelligence untuk memecahkan masalah, meningkatkan efisiensi, serta menciptakan nilai tambah dalam pelayanan kesehatan gigi,” ujar drg. Roberto.

FKG UK Petra telah mempersiapkan fasilitas berteknologi tinggi untuk menunjang pembelajaran mahasiswa. Teknologi ini meliputi Intraoral Scanner: Memungkinkan pengambilan cetakan gigi secara digital, menggantikan metode tradisional.

Kemudian Dental Microscope: Mengajarkan prosedur perawatan dengan tingkat akurasi tinggi, CAD/CAM (Computer-Aided Design/Computer-Aided Manufacturing): Mengajarkan mahasiswa tentang perancangan dan produksi prostetik gigi dengan presisi tinggi secara digital.

"Teknologi itu diharapkan memberikan bekal kepada para mahasiswa untuk menghadapi tantangan dan kebutuhan profesi dokter gigi di masa depan," katanya.

Roberto mengatakan pembukaan FKG UK Petra merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter gigi di Indonesia, yang saat ini masih menghadapi defisit tenaga medis.

Sementara itu, Direktur Eksekutif YPTK Petra sekaligus Ketua Tim Persiapan Pembukaan FKG UK Petra Prof Dr (HC) Ir Rolly Intan, M.A.Sc., Dr.Eng. menjelaskan fakultas ini memiliki misi untuk tidak hanya fokus pada masyarakat urban, tetapi meningkatkan akses kesehatan di wilayah Timur Indonesia.