Gunung Anyar Langganan Banjir, BBWS & Pemprov Jatim Diminta Normalisasi Sungai Avur

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pendangkalan sedimentasi dan banyaknya eceng gondok di Sungai Avur yang berada di perbatasan Surabaya-Sidoarjo menjadi penyebab banjir di wilayah Gunung Anyar hingga Rungkut Menanggal ketika hujan deras.

Banjir merendam dua wilayah tersebut selama dua hari pada 24-25 Desember setinggi 30 centimeter. Adapun dua faktor tersebut ditengarai membuat aliran air tersumbat hingga meluap ke rumah warga warga.

Pengurus RW 1 Kelurahan Rungkut Menanggal Dwi Siswanto menyatakan banjir yang terjadi selama dua hari itu karena tidak adanya tindak lanjut normalisasi sungai dari Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas di Surabaya.

“Banjir kiriman kemarin terjadi karena ada persoalan tidak dinormalisasi, hampir 3 sampai 5 tahun terakhir ini minimal ada yang menggenang. Ketika sungai ini tidak dinormalisasi dengan baik, yang sungai-sungai kecil juga tidak ternormalisasi dengan baik, akhirnya ketika curah hujan tinggi di RT04/RW01 pasti akan tergenang,” kata Dwi Sabtu, (28/12).

Maka dari itu, Dwi meminta kepada BBWS dan Pemprov Jatim yang memiliki wewenang untuk melakukan pengerukan atau normalisasi.

“Kepada pihak seperti BBWS atau dari pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) sungai ini tidak hanya dinormalisasi eceng gondoknya saja, tetapi juga dilakukan pengerukan atau barrier (pembatas) plengsengan sehingga bibir sungai ini tidak rusak,” katanya.

Tidak adanya upaya normalisasi, kata Dwi sebanyak 1500 warga yang tinggal di kawasan ini menjadi langganan banjir dari meluapnya Sungai Avur.

“Ini kan wilayah provinsi ya, saya harap dinas terkait bisa melakukan normalisasi kembali sungai agar airnya lancar kembali, karena disamping itu air di sungai ini tidak bisa lancar hingga ke laut karena ada rob sehingga menggenang hingga ke Rungkut Menanggal, Gunung Anyar, hingga Gunung Anyar Tambak, dan sebagian besar di wilayah Sidoarjo,” ungkapnya.