Atap Gedung Setan Ambrol, 60 Warga Dievakuasi di Balai RW
“Itu yang nanti kami komunikasikan dengan Pemkot Surabaya. Karena ini bukan aset pemkot, ini milik pribadi. Secara hukum pribadi yang akan memperbaiki. Pemkot membantu dari sisi evakuasi hingga beberapa hari ke depan,” ujar dia.
Sementara itu, salah satu penghuni Gedung Setan Sulastri (42) mengungkapkan saat kejadian memang tidak berada di lokasi. Dia dikabari anaknya atap tempat tinggalnya ambrol lalu bergegas pulang.
Saat dia tiba di kamar tempat tinggalnya, runtuhan atap makin parah. Dia lalu mengambil sejumlah barang berharga miliknya kemudian mengajak anaknya lari dari lantai dua menuju lantai dasar hingga keluar gedung.
“Saya naik ke atas ambil barang-barang berharga, surat-surat, baju-baju, enggak lama rontok lagi genting. Langsung saya lari sama anak saya. Ada tetangga keluar lari semua,” kata Sulastri.
Saat lari untuk menyelamatkan diri itu lah, Sulastri mengaku mendengar suara gemuruh runtuhan genting dan kayu yang keras. Beruntung dia dan anaknya tak mengalami luka.
“Waktu lari dengar jatuh genting runtuh firasat enggak enak. Pas sudah jalan turun kedengeran (suara) brak brak brak,” ucap perempuan yang berprofesi sebagai penjahit itu.
Sulastri mengungkapkan Gedung Setan ini telah ditempati sejak 2011 lalu saat menikah dengan suaminya Eko Santoso (48) sampai dikaruniai dua orang anak.
Jauh sebelum itu, keluarga besar suaminya, mulai dari kakek, orang tua hingga adik-adik suaminya seluruhnya sudah tinggal di Gedung Setan secara turun-temurun sejak lama.
Detik-detik atap Gedung Setan ambrol diduga akibat hujan, penghuni berhamburan keluar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News