Inspektorat Daerah Jatim Selamatkan Rp29,45 Miliar, Tantangan SDM & Anggaran Jadi PR

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr Bobby Soemiarsono, SH, M.Si., menyebut Inspektorat daerah se-Jatim berhasil menyelamatkan keuangan negara Rp29,45 miliar dari 4.332 temuan dan 6.155 rekomendasi hingga Juli 2024.

Namun, kata dia, tugas besar masih menghadang. Keterbatasan anggaran dan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai menjadi tantangan utama.

Berdasarkan data Pemprov Jatim, rata-rata anggaran pengawasan (di luar gaji dan tunjangan) dari 39 pemerintah daerah hanya mencapai 0,345 persen dari APBD 2024. Apabila digabungkan dengan gaji dan tunjangan, anggaran rata-rata sebesar 0,513 persen.

Bobby memerinci sebanyak 25 pemerintah daerah (24 kabupaten dan satu provinsi) mengalokasikan anggaran pengawasan kurang dari 0,5 persen dari APBD.

Sementara itu, tujuh pemerintah daerah (enam kabupaten dan satu kota) mengalokasikan anggaran antara 0,5 persen hingga 0,75 persen, dan tujuh kota lainnya di rentang 0,75 persen hingga satu persen.

Bobby juga menyoroti rendahnya pemenuhan jumlah SDM Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Saat ini, hanya ada 1.281 orang, sedangkan kebutuhan ideal mencapai 3.729 orang. Artinya, pemenuhan SDM baru mencapai 34,35 persen, dengan kekurangan 65,65 persen.

“Selain jumlahnya yang kurang, belum semua SDM Inspektorat memiliki kompetensi memadai, terutama dalam manajemen risiko dan investigasi, padahal peran APIP sangat vital untuk memastikan kebijakan pemerintah berjalan baik, efisien, dan sesuai aturan,” kata Bobby dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah (Rakorwasda) Provinsi Jatim 2024, Rabu (3/12).

Bobby mengatakan manajemen risiko adalah elemen penting dalam pengawasan efektif.