Puskris Beri Pendampingan Psikososial Tuk Kembalikan Keceriaan Anak-Anak di Bawean
Ketua Mandalawangi Peduli Rahmi Hidayati mengatakan keceriaan hidup anak-anak kembali muncul setelah mendapatkan tekanan jiwa yang tinggi.
"Semoga ke depannya mereka tidak takut lagi beraktivitas secara normal walaupun tidak bisa melupakan kekhawatiran berulangnya gempa yang membuat rumah-rumah rusak bahkan ambruk,” ucapnya.
Menurutnya, sampai saat ini masih banyak masyarakat, termasuk anak-anak yang takut masuk dalam rumah. Mereka memilih tidur di teras beralas tikar dan bertudung terpal.
Mereka masuk ke rumah hanya untuk masak, mandi, dan buang air. Hal itu disebabkan rasa cemas yang berlebihan apabila gempa terulang.
Pihaknya telah memberikan sosialisasi cara berlindung dan tidak panik saat gempa terjadi untuk berlindung di bawah meja dan menjauhi kaca. Apabila memungkinkan menuju ke lapangan terbuka.
"Trauma healing menjadi langkah rehabilitasi yang tepat bagi korban bencana untuk bisa menyembuhkan diri dari kondisi yang menyedihkan setelah bencana,” pungkas Rahmi. (mcr12/jpnn)
Puskris Kemenkes bersama Mandalawangi Peduli mengembalikan keceriaan anak-anak korban gempa bumi di Pulau Bawean.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News