Kisah Inspirasi Sujiati, Berhenti Jadi Karyawan Pabrik Pekerjakan Ratusan Orang
Namun, mantan karyawan yang diajak Sujiati terkendala modal lantaran tidak banyak memiliki tabungan.
“Saya enggak kehabisan akal karena tekad saya ingin membantu teman-teman kembali memberi nafkah keluarganya,” ungkapnya.
Sujiati pun memutuskan bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar untuk mendapatkan tambahan modal. Dia juga memboyong teman-teman perempuannya menjadi anggota kelompok yang dipimpin olehnya.
Baginya, mengajukan pinjaman di Mekaar mudah dan merasa sangat terbantu oleh Account Officer (AO) yang mendampinginya menjalani usaha.
“Ini alasan utama saya bergabung dan mengajak teman-teman. Sebagai ketua kelompok, saya yang bertanggung jawab atas lancarnya cicilan mereka, saya yang pilih anggota kelompok saya sendiri dan kenal bertahun-tahun seperti apa mereka,” bebernya.
Sebanyak 25 rekan sejawatnya pun ikut membantu produksi kerajinan kulit di rumah Sujiati dan memasarkan produk-produknya kepada calon pembeli.
Berkat kegigihannya membantu perempuan lain di masa sulit, Tuhan pun membuka jalan seluas-luasnya bagi usaha Ibu Sujiati.
“Produk hasil jahitan kami makin tumbuh hingga dilirik pabrik di Kota Solo untuk memproduksi sepatu kulit,” tuturnya.
Sujiati membagikan kisah inspirasinya berhenti menjadi karyawan pabrik, lalu membuka usaha kerajinan kulit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News