Penghormatan Kepada Leluhur, Grand Heaven Rayakan Puncak Bulan Cheng Beng

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Rumah Duka Grand Heaven Surabaya merayakan puncak bulan Cheng Beng di lantai 11, Jumat (24/3).
Perayaan tersebut dengan membakar sejumlah seserahan yang terdiri dari kapal keras, buah, teh, hingga daging sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur umat Buddha.
Pemilik Grand Heaven Suwito Mulyadi mengatakan kegiatan perayaan bulan Cheng Beng digelar selama dua hari itu merupakan adat istiadat membersihkan makam orang tua.
“Pesannya adalah kita harus menghargai leluhur. Ketemu leluhur kita jangan disia-siakan atau sudah mengkremasi (abunya) dibuang ke laut. Jadi, kerangka itu alangkah baiknya dipelihara," ujar Suwito tertulis, Sabtu (25/3).
Menurutnya, memelihara kerangka leluhur setelah jenazahnya dikremasi berfungsi mengingat garis akar keturunan dari sebuah keluarga.
“Di China 95-99 persen semua boleh dikremasi, kerangkanya diambil lagi sama keluarga dikubur dengan tanah ukuran satu kali satu,” jelasnya.
Menguburkan tulang leluhur atau kerabat, kata dia, berkaitan dengan kesejahteraan generasi penerus sesuai kepercayaan umat Buddha.
"Kalau dikubur itu kan utuh jenazahnya, itu rezekinya 100 persen dia bisa mendapatkan. Kalau dikremasi dia mendapatnya ya 75 persen," katanya.
Grand Heaven Surabaya merayakan puncak bulan Cheng Beng sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur umat Buddha.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News