Perkuat Peran Bisnis dan Pengelolaan Sampah, OPPA Beri Pelatihan WSC2Scale
Reni menjelaskan di akhir program para peserta menerima hibah tunai untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut.
Dukungan pendanaan dari program Waste Community Accelerator diberikan untuk pengadaan mesin press hidrolik untuk mengepress botol PET.
Dengan penambahan nilai bal, mereka dapat meningkatkan pendapatan dari penjualan botol PET sebesar 56 persen. Hal itu juga berdampak kepada pengurangan biaya transportasi dan penggunaan ruang penyimpanan yang lebih efisien.
Salah satu peserta Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS) telah memperoleh dukungan pendanaan lebih lanjut dan diberikan dalam rangka merenovasi gudang baru. Sehingga memungkinkan mereka untuk memperluas kapasitas pengelolaan sampah.
Direktur Bank Sampah Induk Surabaya Anjar Putro menuturkan dana hibah yang diberikan di akhir program WSC Scale akan digunakan untuk melakukan pendampingan kepada Bank Sampah Unit sehingga meningkatkan jumlah sampah yang akan dikelola.
“Keterlibatan dengan program-program OPPA membentuk saya dapat mengembangkan BSIS. Hingga saat ini kami belajar bagaimana dapat membuat dan menjalankan program yang terencana dan terukur," jelasnya.
Senada dengan Anjar Putro, Founder dan CEO di KPL SAE Anik Andayani menilai kemampuan pemilahan sampah yang ditingkatkan, dapat mengumpulkan lebih banyak sampah bernilai untuk dijual.
Selain itu, untuk mencegah pekerja sampah secara manual memilah sampah plastik dari tumpukan sampah umum.
Program Waste System Community 2Scale (WSC2Scale) perkuat peran bisnis dan organisasi pengelolaan daur ulang sampah untuk mengurangi pencemaran polusi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News