Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan Portal Zonasi Daerah Rawan Kejahatan
“Sebetulnya ada beberapa kendala, seperti kesulitan mendapatkan data, tetapi sepuluh bulan mencari data dan bimbingan rutin akhirnya terselesaikan. Data yang dibutuhkan saya dapatkan,” ujar calon wisudawan IPK 3.81 itu.
Dhafiq mengaku bangga dan beruntung bisa menyelesaikan studinya dengan kurun waktu 3,5 tahun di Untag Surabaya.
“Saya masuk Untag melalui jalur prestasi di bidang cipta karya teknologi informasi dan komunikasi tingkat Jatim dan berhasil mendapatkan beasiswa pada tahun 2019. Itu yang menjadi semangat saya berkuliah,” ucapnya.
Sementara itu, Kaprodi Sistem Teknologi dan Informasi Supangat menjelaskan website besutan mahasiswanya itu sudah siap digunakan untuk umum dan bisa diakses pihak kepolisian karena sudah melewati penelitian hingga tugas akhir.
“Sudah bisa diimplementasikan. Kalau kepolisian mau tinggal pakai karena ini berbasis website. Jadi, kami tinggal memberikan aksesnya,” jelasnya.
Pelapor juga akan dimudahkan untuk melaporkan kejahatan lantaran bisa diakses lewat gawai atau ponsel.
“Ke depannya bisa dikembangkan lagi arahnya ke tracking pelapor untuk mengantisipasi, jika ada laporan iseng atau bohong. Jadi, ada aspek AI yang bisa dikembangkan nantinya,” tandas Supangat. (mcr12/jpnn)
Mahasiswa Untag Surabaya menciptakan inovasi berupa portal zonasi daerah rawan kejahatan di Kota Pahlawan.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News