Jatim Jadi yang Terbanyak se-Indonesia dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di SMA
Terbukti, dari total jumlah SLB, SMA/SMK negeri dan swasta sebanyak 4.044 lembaga, yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka sebanyak 76 persen.
Dia mengungkapkan Dinas Pendidikan Jatim akan mendukung secara penuh kebijakan Mendikbud Ristek dalam implementasi kurikulum merdeka mandiri.
Dia menilai kehadiran kurikulum yang tepat pada kondisi khusus ini akan mampu menguatkan pentingnya perubahan tentang rancangan dan strategi implementasi secara efektif dan efisien.
"Kurikulum Merdeka merupakan jawaban untuk mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi saat ini karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan dan kesenjangan kualitas pembelajaran," tegasnya.
Dengan capaian prestasi yang membanggakan itu, Khofifah menargetkan pada semester 1 tahun ajaran 2023/2024 mendatang, SLB, SMA/SMK di Jawa Timur menjadi pelopor kebijakan nasional IKM dengan keikutsertaan 100 persen.
Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Sebelumnya
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menjabarkan ada perubahan dan perbedaan kurikulum merdeka dibanding kurikulum sebelumnya.
Pada kurikulum Merdeka, struktur kurikulum lebih fleksibel dengan jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun.
Di samping itu, guru akan lebih fokus pada materi esensial karena capaian pembelajaran diatur per fase.
Jawa Timur menjadi provinsi dengan tingkat implementasi Kurikulum Merdeka terbanyak di Indonesia. Gubernur Jatim pun membeberkan targetnya lebih jauh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News