Busa Penuhi Sungai Kalidami Surabaya, DLH Sebut Fenomena Biasa

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya meyakinkan bahwa fenomena munculnya busa yang memenuhi Sungai Kalidami merupakan hal yang biasa.

Staf DLH Kota Surabaya Sapto Pamuji mengutarakan fenomena limbah busa itu lantaran adanya turbulensi atau pengadukan dari proses pemompaan saat musim kemarau.

“Selama musim kemarau. Kalau yang kayak begini biasanya terjadi tiga lokasi, yaitu di rumah pompa Sungai Tambak Wedi, Kenjeran, dan disini (Sungai Kalidami),” ujar saat dihubungi via telepon, Selasa (2/8)

Selain itu, DLH Surabaya akan mengirimkan sampel air Sungai Kalidami yang tercemar limbah busa untuk dites di laboratorium. Langkah itu dilakukan guna menakar seberapa bahaya air tersebut.

“Kami belum bisa mengatakan (bahayanya). Kami akan ambil airnya untuk dilakukan tes di laboratorium,” kata Sapto.

Menurut Sapto, air yang tercemar oleh limbah busa tersebut kadar potential hydrogen (pH) dan oksigennya masih normal. Maka dari itu, limbah busa diduga tidak memengaruhi kualitas air.

“Mangkanya, untuk memastikan hal itu, harus menunggu hasil lab. Kurang lebih 12 hari kerja,” ujarnya.

“Selama musim kemarau. Kalau yang kayak begini biasanya terjadi tiga lokasi, yaitu di rumah pompa Sungai Tambak Wedi, Kenjeran, dan disini (Sungai Kalidami),” ucap Sapto.