Surabaya Enggan Terima Ternak dari 4 Daerah Episentrum Penyakit Mulut dan Kuku
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ribuan hewan ternak di empat kabupaten Jawa Timur diserang penyakit mulut dan kuku (PMK), tepatnya Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, serta Gresik
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya pun mengambil tindakan guna mengantisipasi masuknya wabah itu ke Kota Pahlawan.
“Pertama, melakukan pengawasan di rumah potong hewan (RPH) dengan para jagal,” kata Kepala DKPP Surabaya Antiek Sugiharti, Senin (9/5).
Hal itu bertujuan untuk memastikan hewan ternak yang masuk ke RPH memiliki surat keterangan sehat dari daerah asal.
“Kedua, DKPP juga melakukan pengawasan arus masuk hewan ternak yang dari luar Surabaya, khususnya daerah terjangkit sebisa mungkin dihindari," ujarnya.
Ketiga, DKPP melakukan monitoring ke setiap hewan ternak yang ada di Surabaya.
“Setidaknya ada sekitar 600 peternak sapi daging dan sapi perah di Kota Pahlawan. Adapun peternak kambing dan domba ada sekitar 996,” kata Antiek.
Antiek juga mengabarkan saat ini pihaknya sedang menyiapkan surat edaran (SE) kepada masyarakat agar proaktif mencegah masuknya virus PMK.
Pemkot Surabaya melakukan sejumlah langkah antisipasi mencegahnya masuknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News