Pak Moeldoko Ziarah ke Makam Bung Tomo Menjelang Ramadan, Ada Pesan Penting

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Makam Pahlawan Nasional Sutomo atau akrab disapa Bung Tomo di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam Ngagel Rejo, Surabaya dikunjungi Kepala Staf Kepresidenen Moeldoko untuk berziarah menjelang ramadan, Selasa (22/3).

"Kebetulan sedang berada di Surabaya dan momennya menjelang bulan suci ramadan. Tradisi menyambut bulan suci adalah berziarah," kata Moeldoko.

Sebagai mantan prajurit TNI, dia merasa wajib ke makam sang pahlawan yang terkenal dengan pekik 'Merdeka atau Mati' di tengah orasi saat mengobarkan semangar perjuangan 'Arek-arek Suroboyo' dalam pertempuran 10 November 1945.

"Dengan semboyannya 'Merdeka atau Mati, Sekali Merdeka Tetap Merdeka', kata-kata yang perlu diteladani bagi kita semua. Itu memiliki makna kedaulatan, juga demokrasi tentang kebebasan, serta kemanusiaan. Membebaskan manusia dari penderitaan," ujarnya.

Menurutnya, kata-kata yang harus diteladani untuk generasi sekarang dari semboyan 'Merdeka atau Mati', anak-anak muda jangan sampai membelokkan ucapan itu.

"Merdeka untuk dirinya sendiri, tetapi mematikan untuk orang lain. Ini tidak boleh. Saya melihat kecenderungan anak-anak muda sekarang berusaha instan, mengambil jalan pintas. Sebenarnya boleh saja. Cuma awas, hati-hati, jangan merdeka bagi dirimu, tetapi menderita bagi orang lain," tuturnya.

Setelah dari makam tersebut, Moeldoko akan melanjutkan berziarah ke makam ayahnya di Kediri.

Sekadar diketahui, Bung Tomo lahir di Kampung Blauran, Surabaya, 3 Oktober 1920. Konon, semasa hidup pernah berwasiat, jika meninggal dunia tidak ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Maka saat meninggal dunia pada 7 Oktober 1981, Bung Tomo dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Islam Ngagel Rejo Surabaya, yang lokasinya tepat di seberang Taman Makam Pahlawan Ngagel Rejo Surabaya. (antara/mcr12/jpnn)