Anggaran Pemulihan Ekonomi Surabaya 2022 Rp 224,9 Miliar, Reni: Kurang

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Tahun depan, Pemkot Surabaya memiliki anggaran khusus pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19 senilai senilai Rp 224,9 miliar. Atau 2,16 persen dari total APBD Surabaya 2022 sebesar Rp 10,4 triliun.

"Arah kebijakan tahun anggaran 2022 ialah pemulihan ekonomi dan sosial melalui penguatan sektor strategis dan dukungan terhadap usaha mikro dan sektor informal," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti, Kamis (11/11).

Menurut Reni, pemulihan ekonomi di Surabaya tak cukup ditopang hanya dari APBD yang hanya sebesar Rp 224,9 miliar. Sebab, kebijakan yang mampu menstimulus pergerakan ekonomi harus terus ditingkatkan.

Oleh karena itu, perlu upaya kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan setempat untuk bisa bangkit sekaligus mengantisipasi gelombang kasus COVID-19 selanjutnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga perlu membuat kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Di antaranya, dengan kebijakan ramah investasi dalam rangka menambah ketersediaan lapangan kerja.

Lalu, memperluas ekosistem wirausaha hingga tingkat kampung, kemudahan akses pembiayaan keuangan bagi UMKM, dan optimalisasi aset pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi warga.

Reni menyatakan bahwa pemulihan ekonomi sejatinya dalam rangka peningkatan kesejahteraan warga. Makanya, selain target laju pertumbuhan ekonomi, indikator kesejahteraan harus menjadi fokus pemerintah kota dalam menjalankan APBD 2022.

Di akhir tahun 2022, indeks gini ditarget turun menjadi 0,328 dari saat ini 0,344; TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) ditarget turut menjadi 8,99 persen dari saat ini 9,79 persen.