Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Jatim, Kawasan Mangrove Perlu Dipulihkan

Jumat, 29 Oktober 2021 – 16:10 WIB
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Jatim, Kawasan Mangrove Perlu Dipulihkan - JPNN.com Jatim
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menanam mangrove di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jatim, Kamis (28/10) (ANTARA/HO-Pemprov Jatim)

Akhirnya, Khofifah berharap gerakan restorasi mangrove ini bisa menjadi sebuah gerakan bersama.

Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan 5.000 batang bibit tanaman untuk wilayah Tuban dan Gresik.

Dinasnya juga pada 2020, berhasil menyelesaikan penanaman bibit mangrove satu juta hektare lebih.

Jumadi menegaskan dinasnya akan terus memantau kawasan mangrove. Bukan masalah ekonominya, tetapi perihal konservasi dan dampak pada jasa lingkungan.

"Kami juga sudah memantau dari udara dari Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Wonorejo Surabaya, lalu belok ke barat kawasan Ujung Pangkah, Gresik. Kawasan-kawasan itu yang harus dilindungi," tutur dia.

Sementara itu, bencana hidrometeorologi diakibatkan dan dipengaruhi oleh parameter-parameter meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, maupun temperatur yang bisa memicu cuaca ekstrem. (antara/mcr13/jpnn)

 
Gubernur Jatim memiliki imbauan kepada seluruh pihak terkait dengan upaya mengantisipasi bencana hidrometeorologi.

Redaktur & Reporter : Fahmi Azis

Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News