Ikatan Pegiat Sosial di Kecamatan Wilayah Surabaya Kurang Diperhatikan
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Legislator menyebut para pegiat sosial yang tergabung dalam Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) di Surabaya sampai saat ini kurang mendapat atensi dari pemkot setempat.
"Saya menerima laporan dari warga IPSM kecamatan dan mereka mengeluh lantaran belum mendapatkan perhatian," kata Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir, Jumat (29/10).
Menurut dia, dalam pembahasan RAPBD Surabaya 2022, butuh kiranya memperhatikan para pegiat sosial yang ada di masyarakat. Padahal, banyak dari mereka yang mengurusi warga seperti ibu pemantau jentik (bumantik), modin, dan lainnya.
"Memang hampir semua sudah diperhatikan, tetapi memang ada yang terlupakan, yaitu IPSM di kecamatan," ujar Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya itu.
Dia menilai IPSM kecamatan sangat berperan penting dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang ada di kelurahan seperti meningkatkan kerja sama antarpekerja sosial di kelurahan masing-masing.
Selain itu, mereka berperan menjalin hubungan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, khususnya di kelurahan-kelurahan yang diwakilinya.
Dengan adanya IPSM kecamatan tersebut bahkan bisa lebih cepat menjaring permasalahan warga karena mereka sudah memiliki IPSM kelurahan-kelurahan.
Hanya saja, IPSM kecamatan itu kurang mendapatkan perhatian khusus dan belum mendapatkan tali asih.
Pemkot Surabaya dinilai mengabaikan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) di tingkat kecamatan se-Kota Pahlawan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News