Ulah Manusia, 90 Persen Mata Air di Tulungagung Rusak, Kekeringan Melanda

Minggu, 04 Juli 2021 – 18:00 WIB
Ulah Manusia, 90 Persen Mata Air di Tulungagung Rusak, Kekeringan Melanda - JPNN.com Jatim
Ilustrasi - Pegiat lingkungan menduga salah satu faktor penyebab kekeringan di Tulungagung lantaranya banyaknya mata air setempat yang rusak. Foto: Yeri/JPNN

jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Forum Komunitas Hijau Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyatakan jumlah mata air yang rusak bahkan menghilang mencapai 90 persen dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Dia memperkirakan pada 1999, sumber air yang ada di Tulungagung berjumlah 2000-an titik. Namun, saat dilakukan pendataan kembali pada 2018, jumlahnya menurun drastis tinggal 200-an titik.

"Jadi, ada sekitar 90 persen mata air yang mati selama 20 tahun terakhir," ujar Karsi, Sabtu (3/7)

Dia menduga sebagian besar faktor matinya sumber air tersebut akibat ulah manusia. Dimulai, dari buruknya pemanfaatan lingkungan, masifnya pembangunan infrastruktur, penggundulan hutan tanpa diimbangi dengan penanaman pohon dalam skala yang sama (reboisasi).

Faktor-faktor tersebut yang menjadi penyebab menurunnya pasokan air resapan ke dalam tanah. Imbasnya, berbagai bencana terjadi, antara lain, banjir, tanah longsor, kekeringan dan tentu saja matinya mata air.

Menurut Karsi, imbas lebih lanjut darinya mata air itu mengakibatkan sejumlah wilayah di Tulungagung mengalami kekeringan dan kesulitan air saat musim kemarau.

Dia menilai langkah penyuplaian air bersih saat kemarau di Tulungagung bukanlah solusi mengatasi krisis kekeringan.

"Satu-satunya cara, yakni merestorasi mata air," tutur Karsi.

Forum Komunitas Hijau Tulungagung, Jawa Timur menyatakan jumlah mata air yang rusak bahkan menghilang mencapai 90 persen dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia