Heboh 'Jokowi: The King of Lip Service, Rektorat UI Dituding Antidemokrasi
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menyesalkan tindakan Rektorat UI terkait dengan unggahan 'Jokowi: The King of Lip Service'.
Sebanyak 10 anggota BEM dan UI pihak rektorat pada Minggu (27/6) pascaunggahan poster tersebut.
Hal itu diketahui melalui surat yang viral di berbagai media, bernomor 915/UN2.R1.KMHS/PDP.00.04.00/2021 tertandatangani oleh Direktur Kemahasiswaan.
Presiden BEM UM Surabaya Eko Suhardana menilai tak sepatutnya pihak rektorat melakukan hal tersebut.
"Menurut saya, langkah yang diambil rektorat UI sama saja mencederai kebebasan berpendapat atau antidemokrasi," kata dia, Kamis (1/7).
Eko menegaskan kampus seyogyanya merupakan tempat beradu gagasan. Dia mengutarakan unggahan kritik BEM UI terhadap Jokowi itu disertai fakta dan sumber referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Kampus bukan tempat pembungkaman gagasan atau kritik," tutur dia.
BEM UM Surabaya mengecam segala bentuk pembungkaman pada demokrasi dan kebebasan sipil dalam lingkungan akademik. Padahal hak-hak berpendapat telah diatur dalam konstitusi serta peraturan perundang-undangan.
BEM Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menyesalkan tindakan Rektorat UI terkait dengan unggahan 'Jokowi: The King of Lip Service'.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News