Klaim Guru Besar Unair: Vaksin Nusantara Lebih Baik, Antibodi Cepat Muncul
Selain itu, sejak dilakukan penyuntikan kepada relawan sampai saat ini tidak ada kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) seperti demam, gatal-gatal, bengkak, ngantuk, sampai pingsan sebagaimana vaksin konvensional.
Menurut Nodim, keberhasilan Vaksin Nusantara dalam penelitian minggu pertama berasal dari kandungan yang terdapat di dalamnya.
Dia menerangkan vaksin-vaksin yang sudah ada sekarang menggunakan bahan-bahan kimia dan beberapa tambahan bahan dari luar, kemudian langsung disuntikkan ke manusia.
Adapun Vaksin Nusantara menggunakan kombinasi beberapa bahan terdiri dari protein dalam virus, lalu dicampurkan dengan sel dendritik atau sel imun yang ada dalam tubuh manusia.
Nidom menjelaskan Vaksin Nusantara menggunakan bagian darah dalam tubuh yang bertugas untuk membuat antibodi.
Unsur itu diambil, kemudian dipisahkan dari bagian lain lalu dipelihara selama lima hari hingga terbentuk. Setelah tumbuh, sel ini dikenalkan dengan bagian protein virus Covid.
"Selama dua hari kenal (sel dendritik dan protein Covid) lalu disuntikkan. Jadi, vaksin itu tidak berkeliaran lagi dalam tubuh. Sel dendritik yang bertugas buat antibodi diadaptasikan di luar kemudian masuk, akan langsung buat antibodi,” imbuh Nidom. (ngopibareng/mcr13/jpnn)
Guru Besar Unair mengeklaim Vaksin Nusantara lebih efektif dan minim risiko ketimbang jenis vaksin lainnya.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News