Warga Surabaya ‘Setengah Diwajibkan’ Pindah ke Isoter Jika Positif Covid-19

Senin, 07 Februari 2022 – 22:47 WIB
Warga Surabaya ‘Setengah Diwajibkan’ Pindah ke Isoter Jika Positif Covid-19 - JPNN.com Jatim
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kesiapan Nakes di Hotel Asrama Haji Surabaya, Senin (7/2).(Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com)

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta masyarakat untuk melakukan isolasi terpusat jika terkonfirmasi positif covid-19.

“Saya mengimbau setengah mewajibkan, warga Surabaya untuk bisa melakukan isolasi terpusat jika positif covid-19,” ujarnya, Senin (7/2). 

Eri pun memastikan fasilitas isoter yang ada di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) dan Hotel Asrama Haji (HAH) kini jauh lebih baik lagi daripada sebelumnya. 

Seperti halnya di Gedung Shafa HAH, ada dokter dan perawat yang bersiaga 24 jam. Selain itu, ada juga fasilitas penunjang lainnya, seperti WiFi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih, dan tempat olahraga.

"Di HAH bisa dilihat, sudah bersih. Saya juga mohon maaf kepada warga Surabaya, kemarin kami melakukan perbaikan, namun kasus Covid-19 melonjak, sehingga membuat pasien kurang nyaman," jelas Eri. 

Eri menjelaskan untuk kapasitas tempat tidur (TT) di Gedung Shafa dan Zam- Zam HAH sebanyak 500 unit. 

“Di RS Lapangan Tembak, ada 250 TT,” katanya. 

Jika ke depan, dua tempat isolasi terpusat itu penuh, maka akan disediakan tempat lain di Gelora Bung Tomo (GBT).

Tempat Isoter di Surabaya dipastikan nyaman untuk pasien Covid-19.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News